Siksaan bagi orang yang bakhil (pelit) dalam membayar zakat
adalah diazab dengan harta yang ia bakhilkan
di padang Mahsyar, sebelum manusia dihisab.
Di padang Mahsyar, ia akan disiksa dengan harta itu.
Harta yang ia bakhilkan itu akan dipanaskan,
dipanaskan di neraka Jahannam,
lalu setelahnya, orang itu akan disiksa dengan harta tersebut.
Seperti yang disebutkan dalam sabda Nabi ‘alaihis shalatu wassalam, “Tidaklah pemilik emas dan perak
yang tidak membayar kewajibannya (zakat), melainkan pada Hari Kiamat
akan disiapkan baginya lempengan-lempengan api,
lalu lempengan-lempengan itu dipanaskan di neraka Jahannam
–yakni harta yang ia bakhilkan itu dipanaskan di neraka Jahannam–
lalu orang itu akan disetrika dengan harta tersebut pada dahi, pinggang, dan punggungnya.
Setiap kali lempengan itu menjadi dingin, ia dipanaskan kembali. Satu hari di sana setara dengan 50 ribu tahun.
Itu dilakukan hingga para hamba-Nya dihisab.”
Yakni ini terjadi sebelum manusia diputuskan perkaranya.
Orang itu diazab di padang Mahsyar pada Hari Kiamat
akibat kebakhilannya dalam membayar zakat.
Ini menunjukkan berat dan besarnya siksaan
bagi orang yang bakhil dalam mengeluarkan zakat, sehingga tidak membayarkannya.
Ia akan diazab dengan harta yang ia bakhilkan
di padang Mahsyar pada hari kiamat,
sebelum manusia dihisab dan ditetapkan perkara di antara mereka.
=====
عُقُوبَةُ مَنْ بَخِلَ بِالزَّكَاةِ
أَنَّهُ يُعَذَّبُ بِهَذَا الْمَالِ الَّذِي بَخِلَ بِهِ
فِي الْمَوْقِفِ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ
فِي الْمَوْقِفِ يُعَذَّبُ بِهِ
يُحْمَى عَلَى هَذَا الْمَالِ الَّذِي بَخِلَ بِهِ
يُحْمَى عَلَيْهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
ثُمَّ بَعْدَ ذَلِكَ يُعَذَّبُ بِهِ
كَمَا فِي قَوْلِهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلَا فِضَّةٍ
لَا يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهُ إِلَّا إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ
صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ
فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ
يَعْنِي هَذَا الْمَالَ الَّذِي بَخِلَ بِهِ يُحْمَى عَلَيْهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
وَيُكْوَى بِه بِهَذَا الْمَالِ جَبِينُهُ وَجَنْبُهُ وَظَهْرُهُ
كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيدَتْ لَهُ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ عِبَادِهِ
يَعْنِي هَذَا قَبْلَ أَنْ يُفْصَلَ بَيْنَ الْعِبَادِ
فَيُعَذَّبُ فِي الْمَوْقِفِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
بِسَبَبِ بُخْلِهِ بِالزَّكَاةِ
وَهَذَا يَدُلُّ عَلَى الْعُقُوبَةِ الشَّدِيدَةِ وَالْعَظِيْمَةِ
فِي حَقِّ مَنْ بَخِلَ بِزَكَاتِهِ فَلَمْ يُخْرِجْهَا
أَنَّهُ يُعَذَّبُ بِهَذَا الْمَالِ الَّذِي بَخِلَ بِهِ
فِي الْمَوْقِفِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
قَبْلَ أَنْ يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ وَقَبْلَ أَنْ يُقْضَى بَيْنَهمْ